Rabu, 26 Juni 2013

Resensi Buku

Nama  : Rio Yahya Monprianta
Npm  : 16210012
Kelas  : 3ea16




Resensi ialah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain. Resensi itu asal katanya dari bahasa Belanda recensie. Dalam bahasa Inggris, padanan katanya adalah istilah review (ini juga berasal dari bahasa Latin: revidere; re “kembali”, videre “melihat”). Karya yang dinilai dalam tulisan resensi meliputi buku, film, teater, lagu, dan semacamnya.

Secara umum, resensi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Deskriptif : menggambarkan dan menjelaskan tentang karya seseorang secara menyeluruh, baik dari segi isi, penulisannya, maupun penciptanya (creator). Resensi deskriptif ini tidak sampai pada penilaian kritik (bagus/tidak) si penulis terhadap karya yang dia resensi. Dia hanya menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah karya.
2. Deskriptif-evaluatif : resensi dengan karakter kedua ini melakukan penilaian terhadap sebuah karya lebih dalam dari yang pertama. Dia tidak hanya menggambarkan, tapi menilai sebuah karya secara keseluruhan dengan kritis dan argumentatif. Sehingga ada kesimpulan pada akhir resensi, apakah karya yang diresensi baik kualitasnya atau tidak.
3. Deskriptif-komparatif : resensi yang ketiga ini lebih sulit lagi daripada macam resensi yang kedua. Resensi macam ketiga ini mencoba melakukan penilaian pada sebuah karya dengan cara membandingkan karya orang lain yang memiliki kesamaan atau keterkaitan secara isi dan materi. Disebut sulit, sebab selain membutuhkan analisa  mendalam dan kritis, resensi macam ketiga ini membutuhkan pengetahuan dan wawasan luas. Tidak hanya satu karya yang harus dia pahami, namun karya-karya lain yang berhubungan dengan karya yang dia resensi harus pula dia pahami.

Untuk resensi buku, berikut beberapa kiat yang bisa membantu kita untuk mempermudah penulisannya.
1. Baca isi buku dengan pemahaman keilmuan yang kita miliki. Seorang yang tidak menguasai teori sastra sama sekali, jelas akan kesulitan menganalisa buku sastra. Apakah peresensi harus seorang ahli/ilmuwan? Tentu tidak. Tapi, minimal menguasai dasar-dasar suatu ilmu pengetahuan yang ada dalam isi buku tersebut.
2. Peresensi yang baik seyogianya membaca isi buku secara lengkap, jika perlu berulang-ulang dan membandingkan dengan beberapa buku serupa. Tapi ini akan merepotkan dan menghabiskan energi. Peresensi yang demikian biasanya untuk penulisan jenis resensi kritik. Untuk jenis resensi informatif atau deskriptif, kita hanya mencari bagian-bagian point of view dari tema buku, termasuk kata pengantar dan epilog. Namun demikian,  hanya bisa diterapkan untuk mengulas buku ilmiah yang mana bab per babnya disusun secara baku dan teratur. Untuk buku jenis novel jelas tidak bisa diterapkan.
3.Pilih tema pokok yang ingin anda jelaskan dalam resensi. Point of view, atau angle tidak boleh lebih dari satu. Hal ini untuk menghindari melebarnya pembahasan dari tema pokok.
4. Kutip beberapa materi dari isi buku sebagai data ulasan.
5. Berikan penjelasan pada lead tulisan secara singkat dan deskriptif isi buku.
6. Materi isi buku dijabarkan pada bagian struktur/badan penulisan.

7.Akhiri penulisan dengan komentar singkat. Peresensi yang baik akan menyanjung dan mengkritik secara objektif dan proporsional. Ingat, posisi peresensi dalam hal ini adalah sama dengan seorang ilmuwan. Tak boleh subjektif dan distortif dalam menyampaikan ulasan

Contoh Resensi Cerita Fiksi Karya R.L. Stine

Sinopsis

Judul : Kelelawar Rumah Setan
Tema : Seri Petualangan Maut
Alur : Maju
Sudut Pandang : Penulis sebagai pengarang cerita

Jadi anak baru memeang menyebalkan. bayangkan! Di sekolahmu yang lama kau punya berton-ton teman. Tapi di sekolahmu yang baru, satu pun kau tidak punya. Sampai kau bertemu Nick yang mengajakmu bergabung menjadi anggota klub horor.
     Klub horor selalu mengadakan pertemuan di sebuah rumah tua yang angker. Rumah itu sudah bertahun-tahun dibiarkan kosong. Tak ada yang mau tinggal disana, karena arwah Profesor Krupnik menghantui rumah itu. Disanalah kau mengalami berbagai petualangan menyeramkan.
     Benarkah Nick dan anggota Klub lainnya adalah anak-anak biasa? Atau mahkluk jadi-jadian? Apa yang terjadi bila kau membuka pintu makan Profesor Krupnik? Bisakah kau memusnahkan kutukan arwahnya? Dan apa yang harus kau lakukan bila Raja Mesir hendak menjadikan dirimu mayat hidup alias mumi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar