Nama : Rio Yahya Monprianta
Npm : 16210012
Kelas : 3ea16
Resensi ialah tulisan yang isinya
menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain.
Resensi itu asal katanya dari bahasa Belanda recensie. Dalam bahasa Inggris,
padanan katanya adalah istilah review (ini juga berasal dari bahasa Latin:
revidere; re “kembali”, videre “melihat”). Karya yang dinilai dalam tulisan
resensi meliputi buku, film, teater, lagu, dan semacamnya.
Secara umum, resensi dibagi menjadi 3,
yaitu:
1. Deskriptif : menggambarkan dan
menjelaskan tentang karya seseorang secara menyeluruh, baik dari segi isi,
penulisannya, maupun penciptanya (creator). Resensi deskriptif ini tidak sampai
pada penilaian kritik (bagus/tidak) si penulis terhadap karya yang dia resensi.
Dia hanya menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah
karya.
2. Deskriptif-evaluatif : resensi dengan
karakter kedua ini melakukan penilaian terhadap sebuah karya lebih dalam dari
yang pertama. Dia tidak hanya menggambarkan, tapi menilai sebuah karya secara
keseluruhan dengan kritis dan argumentatif. Sehingga ada kesimpulan pada akhir
resensi, apakah karya yang diresensi baik kualitasnya atau tidak.
3. Deskriptif-komparatif : resensi yang
ketiga ini lebih sulit lagi daripada macam resensi yang kedua. Resensi macam
ketiga ini mencoba melakukan penilaian pada sebuah karya dengan cara
membandingkan karya orang lain yang memiliki kesamaan atau keterkaitan secara
isi dan materi. Disebut sulit, sebab selain membutuhkan analisa mendalam dan kritis, resensi macam ketiga ini
membutuhkan pengetahuan dan wawasan luas. Tidak hanya satu karya yang harus dia
pahami, namun karya-karya lain yang berhubungan dengan karya yang dia resensi
harus pula dia pahami.
Untuk resensi buku, berikut beberapa
kiat yang bisa membantu kita untuk mempermudah penulisannya.
1. Baca isi buku dengan pemahaman
keilmuan yang kita miliki. Seorang yang tidak menguasai teori sastra sama
sekali, jelas akan kesulitan menganalisa buku sastra. Apakah peresensi harus
seorang ahli/ilmuwan? Tentu tidak. Tapi, minimal menguasai dasar-dasar suatu
ilmu pengetahuan yang ada dalam isi buku tersebut.
2. Peresensi yang baik seyogianya
membaca isi buku secara lengkap, jika perlu berulang-ulang dan membandingkan
dengan beberapa buku serupa. Tapi ini akan merepotkan dan menghabiskan energi.
Peresensi yang demikian biasanya untuk penulisan jenis resensi kritik. Untuk
jenis resensi informatif atau deskriptif, kita hanya mencari bagian-bagian
point of view dari tema buku, termasuk kata pengantar dan epilog. Namun
demikian, hanya bisa diterapkan untuk
mengulas buku ilmiah yang mana bab per babnya disusun secara baku dan teratur.
Untuk buku jenis novel jelas tidak bisa diterapkan.
3.Pilih tema pokok yang ingin anda
jelaskan dalam resensi. Point of view, atau angle tidak boleh lebih dari satu.
Hal ini untuk menghindari melebarnya pembahasan dari tema pokok.
4. Kutip beberapa materi dari isi buku
sebagai data ulasan.
5. Berikan penjelasan pada lead tulisan
secara singkat dan deskriptif isi buku.
6. Materi isi buku dijabarkan pada
bagian struktur/badan penulisan.
7.Akhiri penulisan dengan komentar
singkat. Peresensi yang baik akan menyanjung dan mengkritik secara objektif dan
proporsional. Ingat, posisi peresensi dalam hal ini adalah sama dengan seorang
ilmuwan. Tak boleh subjektif dan distortif dalam menyampaikan ulasan
Contoh Resensi Cerita Fiksi Karya R.L. Stine
Sinopsis
Judul : Kelelawar Rumah Setan
Tema : Seri Petualangan Maut
Alur : Maju
Sudut Pandang : Penulis sebagai pengarang cerita
Jadi anak baru memeang menyebalkan. bayangkan! Di sekolahmu yang lama kau punya berton-ton teman. Tapi di sekolahmu yang baru, satu pun kau tidak punya. Sampai kau bertemu Nick yang mengajakmu bergabung menjadi anggota klub horor.
Klub horor selalu mengadakan pertemuan di sebuah rumah tua yang angker. Rumah itu sudah bertahun-tahun dibiarkan kosong. Tak ada yang mau tinggal disana, karena arwah Profesor Krupnik menghantui rumah itu. Disanalah kau mengalami berbagai petualangan menyeramkan.
Benarkah Nick dan anggota Klub lainnya adalah anak-anak biasa? Atau mahkluk jadi-jadian? Apa yang terjadi bila kau membuka pintu makan Profesor Krupnik? Bisakah kau memusnahkan kutukan arwahnya? Dan apa yang harus kau lakukan bila Raja Mesir hendak menjadikan dirimu mayat hidup alias mumi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar