Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau turut melaksanakan program penanam pohon satu miliar secara nasional. Apa lagi saat ini di Bumi Lancang Kuning lahan berstatus kritis sudah mencapai 1,2 juta hektar dan butuh penghijauan.
Kepala Dinas Kehutanan Prov Riau, Zulkifli Yusuf mengungkapkan hal itu kepada detikcom di sela-sela acara Aksi Menanam dan Penghijauan Prov Riau di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (30/11/2010).
Menurut dia, jumlah lahan kritis yang mencapai 1,2 juta hektar itu setara dengan 25 persen dari luas kawasan hutan di Riau yaitu 4,3 juta hektar. Kondisi lahan merupakan kawasan yang tidak lagi memiliki tegakan pohon alam. Kondisi ini dengan sendirinya telah menghilangkan fungsi daya serap air untuk melindungi ekosistem.
"Bila kondisi lahan kritis ini dibiarkan begitu saja, ini akan mengancam kerusakan ekosistem. Tidak hanya itu saja, bila terjadi musim penghujan banjir juga mengancam wilayah Riau," kata Zul.
Dengan kondisi lahan kritis yang cukup luas itu, Pemprov Riau melaksanakan program penghijaun. Pada tahun ini Pemprov Riau telah menanam 75.420.622 bibit pohon di seluruh kabupaten dan kota.
"Pohon yang kita tanam itu selain jenis pohon langka seperti pohon mahoni, trembesi, matoa. Kita juga menanam pohon buah seperti durian dan sukun," kata Zul.
Program penghijauan yang dilaksanakan di Kabupaten Kampar ini dipimpin Gubernur Riau Rusli Zainal yang juga dihadiri unsur pimpinan Muspida. Dalam acara itu, Gubernur Riau sangat prihatin dengan kondisi kerusakan lingkungan secara nasional.
"Kondisi kerusakan lingkungan ini berdampak pemanasan global yang mempengaruhi iklim yang semakin parah setiap tahunnya. Karena itu saya meminta, program penghijaun ini tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi semua pihak harus menyadari akan pentingnya penyelamatan kawasan hutan," kata Rusli.
Untuk kondisi kerusakan hutan di Riau, Rusli juga tidak menampik terjadinya kerusakan di sejumlah kawasan berstatus lindung. Misalnya kawasan hutan konservasi, hutan lindung dan taman nasional pun, di Riau tidak luput dari perambahan lahan untuk kepentingan perkebunan.
"Saat ini kerusakan tidak hanya terjadi pada kawasan hutan produksi saja. Tapi hutan berstatus kawasan lindung pun turut rusak. Karenanya program penghijaun ini semesti diikuti semua komponen masyarakat," kata Rusli.
sumber : Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar